Tampilkan postingan dengan label My Sotoy Opinion. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label My Sotoy Opinion. Tampilkan semua postingan

(REPOST) Let's Act!!

Hayo siapa yang g pernah dapet "pelajaran" membuang sampah pada tempatnya waktu masih TK atau SD?? Siapa juga yang masih sering buang sampah sembarangan??? Siapa yang suka kasi pemakluman bwt diri sendiri, bahwa yang dibuang tu cuma sampah kecil, g akan memberi pengaruh besar ko!! Atau pemakluman kalo ntar juga ada yang bersihin,,,siapa, siapa, siapa??

          Teman, bukan masalah besar atau kecil, ataupun masalah ada atau g yang ngebersihin. Tapi ini masalah mental,,,masalahnya adalah gimana kita bisa membangun budaya untuk cinta kebersihan, untuk memulainya dari diri sendiri, bukan nunggu orang lain untuk membersihkannya. Pelajarannya adalah bagaimana kita belajar bijaksana, meletakkan sesuatu pada tempatnya, bahkan dari hal yang sederhana. Setelah menikmati manfaat yang kita peroleh, kita juga wajib bertanggung jawab untuk meletakkan hal yang tidak termanfaatkan tersebut pada tempatnya. Kalopun memang g ada tempat sampah, simpan dulu sampah kita, biarkan sampah kita sampai pada tempatnya. Izinkan mental kita terbangun, mengalahkan rasa malas.
........
Daripada terus menerus mengeluh mengenai bencana lingkungan. Mulut berbusa mengutuk pencemaran yang dilakukan industri. Demo besar-besaran mengecam pemerintahan yang g becus ngurusin banjir dan eksploitasi alam. Akan lebih bijak untuk memulai dari diri sendiri, dari hal sederhana, dan menularkan hal sederhana ini pada yang lain. Masih banyak ko contoh dan hal lain yang bisa kita lakukan daripada sekedar marah-marah nambahin dosa. Jadi, Lets Act!!

Ironi,,,,

Nulisnya tanggal 21 Juli 2011 (08.53 Waktu HP Saya)

Seringkali saya terus melihat dan berpikir antara yang seharusnya dengan yang sebenarnya terjadi. Kenapa ini begini, bukankah seharusnya begini?? Pertanyaan-pertanyaan semacam itu, sering bermain didalam hati dan pikiran saya. Kemudian, hari makin hari saya makin sadar bahwa ada banyak ironi yang terus hidup dan berkembang disekitar saya, di lingkungan saya, di negara saya, di muka bumi ini, dan didalam diri saya. Salah satu ironi yang sering saya lihat adalah mengenai kebersihan lingkungan.
........
Saya terlahir sebagai seorang muslim, di negara dengan jumlah muslim terbesar didunia, dan sekarang (Alhamdulillah) saya sudah lulus strata satu dengan mayor Arsitektur Lanskap (salah satu mayor yang konsen pada hubungan manusia dengan alam dengan cara merancang, merencanakan, dan mengelola lanskapnya). Dengan latar belakang itu, seharusnya saya ini seorang yang peduli lingkungan, cinta kebersihan, dan berada di lingkungan yang selalu bersih dan tertata rapi. Tapi ternyata tidak, lihat saja bagaimana berantakannya kamar saya, betapa joroknya toilet dan tempat wudhu di mushola/masjid serta area publik lainnya, betapa “kotor”nya negara ini, dan betapa “g berdaya”nya saya saat melihat orang-orang dekat saya membuang sampah dengan santainya walaupun sudah saya peringatkan.
........

               Ironis!! Bukankan kebersihan itu sebagian dari iman?? Masih ingatkah betapa pentingnya kebersihan dalam pelajaran PPKN, Bukankah thaharah (bersuci) merupakan bab yang terus menerus diajarkan dalam PAI di sekolah, dan bahkan thaharah menjadi bab yang pertama dibahas dalam semua kitab fiqih. Shalat yang merupakan tiang agama, yang merupakan ibadah pokok,  menjadi tidak sah dan dinilai sia-sia jika tidak diawali dengan bersuci. Jadi, bukankah seharusnya kebersihan itu menjadi budaya yang melekat bagi umat muslim?? Bahkan dalam hadist dikatakan bahwa,
“Sesungguhnya Allah tidak mencintai orang-orang yang kotor dan pura-pura kotor” (Riwayat Abu Daud).
........
    IRONI INI HARUS SEGERA DIAKHIRI,, perubahan harus diawali dengan langkah yang pasti!! Berubah bukan berarti memulai dari hal besar yang hebat. Mulailah dari diri sendiri. SEDERHANA!! Perbaiki penampilan kita. Yang biasa jarang mandi (upss,, -^.^-), yang biasa manjangin rambut dan jenggot tapi g dirawat, yang suka pake baju kumel, mulai rapi-rapi dikit yuk… Rasulullah SAW mengajarkan kita untuk selalu menjaga kebersihan, mulai dari mandi hingga menggunakan wewangian.
“Suatu kewajiaban bagi setiap muslim untuk mandi, memakai wewangian, serta menggosok gigi pada hari jumat” (Riwayat Ahmad).
Bahkan dalam hal kebersihan berpakaian, Allah memperhatikan hal ini dalam Q.S. Al-Mudatstsir:4,
“Dan pakaianmu maka bersihkanlah”

Kalo ntar dikira sombong, sok bersih, kecentilan, pesolek, atau sebutan-sebutan lain yang kurang enak didenger. Santai aja lagiii,,,bukannya itu sunnah??? jadi, kalo kita ngelaksanain itu berarti kita nyunnah kan?? Wallahu a’almu bish shawab.
........